Top Menu

Kembaran Mirna Tidak Bisa Menahan Air Matanya Saat Sidang

Saudari Mirna Menangis Saat Sidang

Lenyxia Blog - Tangis I made sandy salihin, saudari kembar wayan mirna salihin pecah di ruang sidang kartika I, pengadilan negeri jakarta pusat.

lenyxiaupdate.blogspot.com


Sandy yang datang ke persidangan pembunuhan kakaknya bukan sekedar sebagai pengunjung ia bersaksi untuk membuat benderang kasus kopi sianida di depan majelis hakim pengadilan negri jakarta pusat.

Sandy salihin tidak bisa ngelupain muka mirna saat itu meninggal di rumah sakit abdi waluyo. Mulutnya sampai biru, saya bangunin tidak bangun - bangun. Saya tanya ke dokter, apa yang terjadi dengan mirna. Dokter tidak bisa menjawabnya.

Saat itu hanie juwita boon yang juga menangis dan ia langsung menelpon adik mirna  bernama febrina yang sedang kuliah di australia. Sandy salihin sendiri sudah menangis dengan kepergian saudari kembarnya ini.

Hanie juwita boon juga ikut nangis mendengar kata dokter kalau sahabatnya ini telah meninggal dunia dan pada saat itu juga dia  langsung mengabari adiknya. Ia mengabarkan kepada febriana kalau kakaknya sudah tiada.

Lain pulanya dengan jessica wongso sendiri pada saat itu dia terlihat tidak merasa berduka,atas kepergian sahabatnya. Jessica terlihat tampak untuk menenangkan diri sendiri dan dia mengucapkan bukan salah kita. 

Jessica juga meminta kepada orangtuanya untuk izin mencium mirna untuk terakhir kalinya. Mamanya mirna pun mengizinkannya dan tidak ada nampak kecurigaan kalau ada terjadinya kasus seperti yang saat di jalanin sekarang.

Mirna sendiri adalah sosok kakak yang tegas, ceplas ceplos dan memang suka memberi nasihat kepada teman - temannya yang menurutnya telah melakukan kesalahan. Namu sandy membantah jika sifat - sifat tersebut membuat kakakknya memeiliki musuh.

Hal ini yang membuat I made salihin menajadi teringat kepada saudari kembarnya pada saat persidangan dan memaksakan nya menyucurkan air mata nya pada saat persidangan berlangsung kemarin di pengadilan negri jakarta pusat.

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates