Lenyxia Blog - Sekitar pukul 15.35 wib sejumlah penyelidik KPK mengakhiri penggeledahan yang di lakukan di ruang kerja milik politikus demokrat I putu sudiartana.
Dalam penggeledahan tersebut, penyidik yang di kawal pihak kepolisian langsung ke dalam lift untuk meninggalkan ruang fraksi demokrat di lantai 9, Gedung DPR RI senayan, jakarta.
Penyidik terlihat membawa satu buah koper hitam berukuran besar. Di duga di dalam koper adalah barang hasil penggeledahan di ruangan 0906 sebagai alat bukti.
Seperti di beritakan, komisi pemberantasan korupsi (KPK) telah menetapkan anggota komisi III DPR I putu sudiartana ke partai demokrat sebagai tersangka atas dugaan suap dari suprapto (SPT) selaku kepala dinas prasarana jalan dan tata ruang pemukiman provinsi sumbar.
Putu di duga telah menerima suap sebesar RP 500 juta dan 40 ribu dollar singapura, dimana terkait pengamanan proyek 12 ruas di jalan provinsi sumbar yang anggaranya terlokasi dalm APBN - P 2016.
Peneliti indonesia corruptin watch (ICW) donal fariz mengatakan bahwa fenomena politikus yang menjabat sebagai bendahara umum atau wakil bendahara umum partai politik (parpol) masuk penjara merupakan hal yang sering terjadi.
Hal itu menanggapi kasus OTT KPK terhadap wakil bendahara umum (wabendum) DPP partai demokrat, putu sudiartana.
Karena memang ada masalah penadaan politik yang sangat kompleks itu yang di katakan donald di sela - sela pelporaannya ke MKD, gedung DPR senayan, jakarta. Sehingga menjadi tidak heran ketika seorang menjabat bendahara maupun wakil bendahara sering kali di kejar target dalam mencari solusi pendanaan untuk parpol masing - masing.
Bahkan seorang bendahara atau wakil bendahara merupakan orang yang paling banyak di sodori proposal kepentingan kegiatan internal partai, seperti musyawarah nasional, mukernas, kongres ataupun agenda partai lainnya.
Jadi tagihan kepala bendahara kan menjadi sesuatu yang memicu mereka untuk mencari sumber - sumber pendanaan secara instan, yang paling instan adalah bekerja atas proyek - proyek APBN.
Posting Komentar