Lenyxia Blog - Jelang Hari raya idul fitri 1437 hijriah, malam takbiran anak - anak remaja kebanyakan merayakan dengan berkeliling kampung.
Lain pula dengan doni, remaja berasal dari sumatera ini merayakan malam takbiran dengan menjajakan jasa penukaran uang di pinggir jalan di sebuah sudut ibu kota jakarta.
Dengan modal lembaran uang 2000 - 20.000 di tangannya, doni bersemangat menawarkan jasa penukaran uang kepada para pengguna jalan yang melintas. Tangannya sesekali melambaikan uang tersebut, berharap pengguna jalan mau berhenti dan menukarkan uangnya.
Dari sore sampai malam ini saya berdiri menawarkan uang ke pengendara yang melintas. Ya capek juga sih, pegal tangan dan kaki cuman ya mau bagaimana lagi demi menambah uang jajan untuk di hari raya.
Doni mengaku lebih tertarik mencari penghasilan tambahan pada malam takbiran untuk menambah uang jajan dari pada konvoi yang tidak begitu jelas mendingan saya mencari uang dan membantu kakak saya.
Bocah yang baru duduk di sekolah menengah atas ( SMA ) ini mengaku tidak gengsi bekerja sampingan menjajakan penukaran uang jelang lebaran. Dia tidak malu walaupun usia sebayanya banyak yang keliling merayakan malam takbir.
Dia lebih khawatir jika uang yang di jajakan itu di curi atau di rampas oleh orang jahat, karena pekerjaanya itu penuh dengan risiko. Hal itu di sebabkan oleh kejadian yang menimpa temannya sesama jasa penukar uang, yang menjadi korban perampasan orang jahat.
Soalnya ada kawan saya yang uangnya di ambil dan di bawa kabur. Saya takut kayak gitu, apalagi ini malam hari. Lebih jauh doni berharap di malam takbiran ini bisa meraup untung dari jasa penukaran uang tersebut. sehingga bisa beli baju lebaran
Posting Komentar